~ Catatan penting, Catatan ringan dan Catatan indah ~

Friday, March 11, 2016

SAP Implementation in Pelindo III

Monday, February 28, 2011

Pengalaman tinggal di Puri Botanical Residence - Cluster Dillenia

Saya tinggal di Puri Botanical Residence, cluster Dillenia. Type rumah, Dillenia Gaudia. Saya hanya sedikit share saja pengalaman selama tinggal hampir 2 tahun ini.

Saya beli rumah / akad kredit via KPR sekitar akhir 2008 dan mulai tinggal pertengahan tahun 2009.

Kelebihan dari tinggal disini antara lain:
* Yang pasti dekat dari mana-mana, masih di Jakarta Barat. Akses ke Puri Indah Mal sekitar 3KM, ke Senayan 7KM dan ke kantor saya di bilangan Sudirman sekitar 15KM (hitungan KM di odometer mobil saya).

* Lingkungan masih asri. Masih banyak pohon-pohon, jalanan besar-besar. Anak-anak bebas bersepeda, cluster dengan security 24jam.

* Kalau mau investasi, disini tempatnya. Harganya meroket cepat sekali, sudah hampir 1.5x lipat sejak saya beli.

* Kalau nanti JORR W2 sudah jadi, ke Bandara tambah dekat... karena Tol-nya akan lewat perumahan ini.

Nah Kelemahannya:
* Kualitas bangunan menurut saya kurang memuaskan. Banyak retak2 di sambungan pipa, walau sudah di perbaiki semasa garansi, tetap saja retak lagi retak lagi.

* Pengawasan saat membangun (untuk rumah saya), kurang baik. Setelah pasang pintu, tralis, dll, keliatan sekali bangunan tidak simetris.

* Rumah saya agak 'apes'... Lantai dengan bangunan gak simetris.. singkatnya Bangunan 0 derajat, lantai bisa miring 1 sampai 2 derajat... baru keliatan kalau sudah pasang pintu dll. Gak bisa komplen lagi, masa' di rubuhin ini rumah.

* Listrik. Kalau mau tinggal / beli rumah di cluster Dillenia, harus siap generator. Kenapa? Karena cluster ini berbeda kelurahan dengan cluster-cluster lainnya (Michellia, Euginia atau Aghatis). Jadi kemungkinan berbeda Gardu listrik dengan cluster lainnya.
Frekuensi mati listrik di cluster dillenia sering sekali. Rekor pernah 11 jam mati.
Terakhir 10jam mati. Dalam satu bulan bisa 2-3 kali mati listrik. Jadi kalau tidak mau kepanasan seperti saya yang tetap gak mau beli genset, silakan beli genset dulu baru tinggal disini.
Terkadang cluster kita seperti rumah 'kumuh'. Cluster lain terang benderang, cluster Dillenia gelap gulita, hahaha.

* Lingkungan dulu nyaman, sebelum rumah sebelah saya dibangun New Dillenia Gaudia. Pembangunan diluar master plan, karena master plan, disebelah rumah saya dulu rumah Hook, tiba2 berubah jadi New Dillenia.
Halaman belakang rumah saya jadi sering kotor karena Kontraktor asal-asalan nutup pembangunan, seakan tidak menghormati tetangga. Jemuran saya beberapa kali kena cipratan semen. Silakan liat gambar dan ambil kesimpulan betapa 'tidak professional' kontraktornya.



Jadi kalau mau beli rumah, sebaiknya cari yang sudah kiri-kanannya sudah dibangun, jangan kayak rumah saya, jadi kotor karena semen dan debu kalau ada pembangunan rumah baru.

* Macet. Ya kalau mau kemana-mana di hari kerja, macetnya bukan main. Mau pilih akses via Joglo arah pos pengumben atau via Meruya Selatan. Tapi memang di Jakarta kemana-mana macet, jadi nikmati saja.
Contoh: Dari keluar gerbang Mega Kebon jeruk sampai Lampu merah Alfa Indah, rata2 memakan waktu 15 menit (office hour).
Sampai sudirman (kantor saya), rata-rata 1 Jam 10 menit.
Pulang kantor, sebaiknya agak malam. Karena kalau dari sudirman antara jam 16:30 sampai jam 19:00, via Permata Hijau, rata-rata memakan waktu 1,5 hingga 2 jam !

Tapi kalau hari minggu, enak punya rumah di daerah sini, jalan lancar.. rata-rata perjalanan 30-40menit kalau ke daerah Sudirman.


Itu saja dari saya, selamat membeli rumah di Puri Botanical Residence ;)

Monday, January 03, 2011

I'm back

Well, setelah hampir 1,5 tahun vacuum... (but not cleaner), mulai lagi mencoba menulis.
Banyak hal di kepala yang mau ditulis, cuma kendala waktu yang menghadang.

Pertama-tama topik yang diangkat adalah: Happy New Year 2011, yang katanya tahun kelinci.

Akhir 2010 menyisakan berbagai macam kenangan, dan saya mencoba membuat Top Ten (berdasarkan apa yang ada di kepala, bukan prioritas terbaik).

01. Timnas Garuda Milik Indonesia
Bosan? It's ok, sedang eforia semua orang berbicara sepakbola gara-gara seorang Irfan Bachdim. Ya, menurut saya gara-gara dia. Kapan lagi ada wanita-wanita nonton Pemain Bola, bukan permainan sepakbolanya?

Walau tidak juara, seperti biasa, gagal di Final. Tapi setidaknya tim kita dicintai dan membuat ribuan manusia berkumpul demi satu nusa, satu bangsa dan satu tim sepakbolah, INDONESIA

02. Projek Akhir Tahun
Bagi saya, dan beberapa rekan lainnya, akhir tahun bukanlah masa ber-cuti-cuti ria. Adalah masa dimana saya harus kejar setoran untuk tutup KPI / Target, demi Bonus semata ...ha..ha.. Sacfrice memang tidak ada habisnya, untuk hasil yang lebih baik ;)

03. Bencana
Berapa banyak bencana yang anda ingat di 2010? Merapi? Wasior? Bromo?
Berapa banyak efek bencana yang sudah terlupakan? Bank Century? Lumpur Lapindo? Tsunami Aceh? Kasus Prita?

Orang kita selalu punya budaya Eforia berlebihan dan sesaat. Selebihnya? Kita dihadapi dengan bencana2 dan kejadian lain yang memenuhi kepala, sehingga tidak sanggup mem-follow up bencana yang sudah2. Salute untuk para relawan yang tanpa media massa, tetap bekerja hingga sekarang.

04. NBA Final 2010.
7 Games yang dilalui, dengan berat hati harus merelakan Boston Celtics kalah dari LA Lakers. Dan saya harus bersedih karena Garnett adalah favorit saya, bukan Kobe Bryany.

05. Aisyah, putriku masuk sekolah
Ya, untuk pertama kalinya dia bersekolah di kelompok bermain. Riangnya dia bersekolah sampai jadwal sekolah Senin-Rabu-Jumat dirasa kurang. "Aku mau sekolah tiap hari mamah" protesnya pada sang Ibu.

06. Aqyl di khitan
Alhamdulillah, Aqyl dikhitan dengan metode Smart Klamp, di Rumah Sunatan Proses sunatan yang cepat (sekitar 10 menit), recovery yang baik, 4 hari sudah lepas klamp dan 1 minggu dia sudah bisa naik sepeda lipat barunya, hadiah Khitan (atau "sogokan" supaya mau sunat, lebih tepatny).

07. Kehilangan teman / sodara.
Kehilangan sesuatu memang berat, terlebih saat harus kehilangan tante ku, Tante Tjiek karena penyakit. Sedih karena aku tidak bisa mengantarkan ke peristirahatan terakhir karena jarak yang jauh (saat aku sedang projek di Pangkalpinang).
Juga saat menguburkan Eyang Gunawan tercinta, eyang yang selalu menyempatkan diri hadir di setiap acara keluarga.
Diandra Amalia / Odjie (ex SMA3). Mungkin kita tidak saling mengenal, namun setelah reuni SMA3 angkatan 94, dan kemudian dia pergi, tidak mudah rasanya tahu ada teman seangkatan pergi begitu cepat.

Semoga semuanya di terima disisi NYA. Amiin.

08. Gayus di BALI
Haha, cuma bisa tertawa. Tahanan kok bisa nonton Tenis. Logika aja lah. Kalau anda tahanan, dan mau nyamar. Mending nonton tenis rame2 atau karaoke di tempat gelap??

09. Buku Warkop "Main-main jadi bukan main"
Buku ini masuk top ten karena Warkop adalah idola saya dari kecil. Hampir semua lawakannya di kaset, terekam dengan baik di kepala saya. Saat buku ini muncul, adalah kewajiban untuk membelinya. Dengan harga 90ribu (disc 10% dari gramedia), plus CD lawak Episode 1 dan Episode 2, tidak mahal untuk mengobati rasa kangen atas humor yang tidak pakai dorong2-an sterofoam

10. Love of my life
2010 adalah salah satu tahun terberat saya sebagai karyawan. Namun di lain sisi, adalah tahun yang menyenangkan untuk keluarga saya, karena saya punya banyak waktu untuk Keluarga. Alhamdulillah. Allah Maha Tahu mana yang terbaik.

Salam Hangat
3 Januari 2011 - 5:16PM, fase Post Go-Live Support di customer