~ Catatan penting, Catatan ringan dan Catatan indah ~

Tuesday, April 22, 2008

Happy Birthday Papah - 2008


Happy Birthday Papah !!

Kue Ultah dengan bentuk bola basket muncul dari kerdus.

Horee... Aqyl sudah siap-siap mencolek kuenya.
Aisyah sudah monyong-monyong untuk meniup lilin...

Sabar ya nak.. Di foto dulu kuenya, foto bareng-bareng baru deh tiup lilin dan potong kue.

Akhirnya berkumpul deh anak-anak ku dan keponakan. Berdo'a bersama "Rabbana attinna fiddun ya hatsanati wa fil akhirati hastanata wa kina adzabbannar"

Semoga kita semua selamat dunia, akhirat dan dijauhi dari adzab neraka.. Amiin.

Aisyah tiup lilin "wooossss", langsung 5 lilin mati. Aqyl karena sudah cuci tangan, langsung papah bolehin colak-colek kuenya... (Karena itu nikmatnya kue tart).



Mamah, terima kasih ya buat kuenya, buat hadiahnya, dan buat cintanya selama ini.

Thursday, April 10, 2008

Pelayanan SIM A Keliling (part 2)

Akhirnya, melanjutkan "perjuangan" memperpanjang SIM A kemarin, saya berangkat lebih pagi, dan sampai di mobil SIM Keliling pukul 8:30.

Antrian sudah panjang, dan butuh waktu 30 menit sampai di depan loket. Tepat pukul sembilan saya terima formulir. Jangan lupa siapkan SIM Asli dan 2 buah Fotokopi KTP.

Dasar Indonesia, ada saja yang malas nulis formulir sendiri, sehingga ada orang menawarkan jasa "menuliskan formulir".... Apa kata dunia !?

Tak lama kemudian, pada saat saya mengisi formulir, ada pengumuman "Mohon maaf, formulir sudah habis. Kami hanya menyediakan 100 lembar formulir, karena komputer cuma satu, dan ini saja melayani hingga jam 2 siang. Silakan coba ke Kemayoran".

Kecewa lah orang2 yang sudah antri lama, karena tidak ada info sebelumnya, berapa banyak formulir yang di sediakan, dan berapa lama yang tersisa.

Selesai isi formulir, saya serahkan ke petugas tinggal nunggu deh....
Kemudian, terdengar pengumuman lagi "Yang nama-nama disebutkan ini, datang saja lagi jam 12:30 untuk foto, karena proses masih lama....".

Dan nama saya termasuk yang dipanggil. Jadi deh saya kembali ke kantor dulu.

Jam 12:30 tepat, saya sampai disana lagi. Mobil masih belum melayani, masih istirahat, tertulis "Istirahat jam 12:00 - 13:00", walau kata petugas parkir disana, jam 11 mereka sudah tutup.

Jam 12:50, saya dipanggil masuk. Mereka lalu melakukan:
1. Test Penglihatan
2. Tanda Tangan
3. Foto dan Cap Jempol kiri-kanan.

Kemudian saya bayar Rp. 85 ribu sesuai permintaan (walau resminya tidak tertulis atau tidak terlihat berapa total biaya).

10 menit kemudian, nama saya dipanggil, SIM A saya sudah diperpanjang... Akhirnya Jadi Juga.

Tips dari saya:
1. Datang pagi-pagi... kalau perlu 7:30 sudah tunggu di tempat SIM Keliling.
2. Siapkan foto kopi KTP 2-3 lembar. 2 buat diberikan, 1 untuk jaga-jaga. (Untuk yang perpanjang SIM A dan C, butuh 3 lembar fotokopi KTP).
3. Ingat, Jam layanan hanya sampai formulir habis. Jam yang tertera adalah jam kerja untuk membuat SIM-nya. Banyak yang "ketipu", mereka datang setelah makan siang, dan kecewa. Mereka "tertipu" dengan tulisan jam 8:00 - 15:00.

Persiapan:
a. Biaya SIM 85ribu (kadang lebih, tergantung tempat. Temen saya kena 105rb, hebat khan?)
b. Busway p.p yang pertama 7rb (karena kehabisan formulir)
c. Busway p.p yang kedua (sambil nunggu giliran foto). Bisa di ganti dengan berpanas2 nunggu.
d. Busway p.p yang ketiga untuk foto dan pulang lagi.
e. Bolpen dan alas untuk menulis formulir
f. Payung
g. Tempat Duduk
h. Minum.

Selamat berjuang !

Wednesday, April 09, 2008

Pelayanan SIM A Keliling

Hari ini saya cek website: Ditlantas Polda Metro Jaya untuk mencari lokasi SIM A keliling.
Ketemu lah lokasi terdekat, di Gajah Mada (Dekat gedung Arsip dan Pelni).
Liat beberapa situs lain, jam layanan 8:00 s/d jam 15:00

Dengan gegap gempita datang ke kantor, cek-cek kerjaan sebentar, jam 9:30 mulai antri Busway ke arah Kota...

Turun di halte "Mangga Besar", jalan sedikit sampai deh ke mobil keliling SIM A dan C.

Di depan loket ternyata sudah bertuliskan "MAAF, FORM BLANKO BANK /FORMULIR PENDAFTARAN HABIS". Walah????

Saya tanya orang yang nunggu SIM. "Iya mas, sudah habis. Udah habis dari jam 9".

Jam layanan 8-15 itu jam ngerjain sim-nya or ngelayaninnya ya? Kok jam 10 sudah habis....
Wah, akhirnya dengan kecewa saya kembali ke kantor lagi...

Besok mau coba datang lebih pagi deh... walau bingung buat apa di tulis jam layanan kalau jam 10 sudah gak bisa melayani.... Kayak beli bubur ayam aja, jam 10 sudah habis.

Saturday, April 05, 2008

Taman Lalu Lintas Cibubur





Hari ini saya mengantarkan anak saya bersama rombongan TKnya ke Taman Lalu Lintas Cibubur.
Anak saya dan mamahnya naik bis rombongan, saya mengikut menggunakan mobil, biar kalau pulang bisa duluan... gak perlu nunggu rombongan.

Untuk sampai kesana gampang, masuk tol dalam kota (bayar Rp. 5500) terus menuju arah Bogor (jangan salah nyasar ke Bandung or Tanjung Priok ya). Terus keluar pintu Tol Cibubur (bayar R. 2000).

Nah dari situ langsung ambil lajur kiri masuk ke pintu gerbang Bumi Perkemahan Pramuka (Buperta)... Kok Buperta ya? Yang bener singkatannya apa ya??

Disitu langsung kena macet... karena pintu gerbang yang dibuka cuma satu... please deh.... apa karena sepi ya hari2?? Masuk saya bayar 6000, dan untuk mobil bayar 8000 rupiah.

Disitu tanya aja, mau ke Taman Lalu Lintas lewat mana...
Setelah parkir di lahan yang cukup ngepas (tidak luas juga tidak sempit), rombongan di sambut Pak Polisi... Slogan "Posana" alias Polisi Sahabat Anak cukup terwakili oleh polisi-polisi yang ramah....



Rombongan dibawa ke Wahana Taman Bu Kasur untuk sekedar pengenalan.... (udara panas mulai menyengat)....
Disitu dikenalkan rambu-rambu.... yang bisa jawab dapet "suvenir" yaitu Tabloid SADAR ! (please deh, tabloid kok buat suvenir anak TK).

Setelah itu mulai keliling melihat2 Taman Lalulintas. Semua rambu, lampu lalulintas seperti keadaan sesungguhnya. Semua harus taat, walau hanya naik sepeda (seperti Merah harus berhenti, rambu dilarang kekanan ya gak boleh, dst). Kalo dilanggar, ada pak polisi yang memperingatkan.

Disini ada 4 wahana utama yaitu: Kereta Api, Bus Mini (yang dicat Kuning Merah mirip Transjakarta / Busway), Fun Car dan Bersepeda.

First Impression: Wah bagus ya punya kayak gini. Dulu saya tahunya cuma di Bandung... Wah menarik deh..... Bagus-bagus....

Second Impression: . Mulai hancur begitu saya kebelet pipis dan masuk Toilet Pria.... Standard Fasilitas Umum di Jakarta, tidak terurus.... Urinoir berkarat dan tidak keluar air memadai. Kran Wastafel sudah 'dying'.

Mulai lah kejadian2 'menarik' berikutnya:

1. Anak2 (dan ibu-ibunya tentunya) mulai berebut naik kereta. Kenapa?
Karena tidak ada tempat antrian keretanya. Pintu keluar dan masuk tidak jelas.... Dan biasa, budaya antri tidak ada... ibu2 mengajak anaknya berebut seperti takut ketinggalan kereta Lebaran.


2. Dari naik kereta, pindah naik 'busway'. Rombongan menunggu di 'halte' kecil untuk 2 buah Bus Mini berkapasitas sekitar 15 Orang (Bus ini mirip Mobil Keliling di Ancol or Taman Mini, tapi lebih kecil).
Di tengah terik panas, kita harus menunggu sekitar 15 menit untuk jadwal berikutnya.
Ah, akhirnya itu bis datang... tiba2 ...gruduk-gruduk, ibu2 dan anak2nya dari arah lain berhamburan masuk ke bis, tanpa menghiraukan ibu2 dan anak2 lain yang sudah menunggu 15menit di 'halte' panas..... (Emang
gue pikirin, yang penting gue dan anak gue naik)...
Sedih deh anak saya dan anak2 lain yang sudah menanti 15menit yang panas, tidak kedapatan naik karena diserobot Ibu2 dari arah lain (Contoh yang "baik" buat anak2 banget gak seehhh !!??).



3. Gagal naik busway, terakhir dicoba naik Funcar (sejenis Go Cart dengan mesin kecil). Tidak ada tempat antrian, tidak ada tempat berteduh. Anak2 silakan menunggu dekat lampu lalu lintas. Polisi hanya bilang "Pak, anaknya jangan suruh nunggu tempat panas, kasian" .... Kasian mana?? Kepanasan or nunggu lama, diselak orang??


Mobil pertama datang (gantian sama orang sebelumnya). Kita sudah menunggu di baris paling depan, eh tiba2... Zlup... Seorang ibu dari belakang menaruh anaknya di mobil tsb. Pertanyaan yang sangat sulit saya jawab "Papah, kok bukan aku yang naik???".
Mobil kedua datang, 3-4 orang tua berlari2 ingin naruh anaknya. Saya bilang "Saya sudah nunggu disini dari tadi, kasian anak saya". Eh jawabannya "Iya, saya salah tadi nunggu di belakang" Gubrak... So What? Salah anda ngantrinya di belakang.



Akhirnya Anak saya naik itu Fun Car. Putar2 kurang lebih 15 menit, kembali ke tempat semula. Bak datang naik mobil ke tempat naik Kuda di ITB - Bandung, semua orang tua langsung mengerubung... "Gantian saya pak... gantian-gantian".....

Walah, piye iki...

Taman Lalu lintas, yang saya kira bisa mengajarkan anak-anak tentang lalu lintas... ternyata sangat mencerminkan hal sesungguhnya.
1. Polisi mengatur lalu lintas
2. Rambu lalu lintas harus dipatuhi

Tapi dilain sisi:
1. Fasilitas Publik tak terawat
2. Tidak ada tempat Antri dan menunggu Public Transport yang layak.
3. Tidak ada Budaya Antri, karena orang Jakarta mayoritas gak mau sama dengan bebek yang baris... Mereka lebih suka jadi Banteng yang hobi menyeruduk...
4. Generasi Tua tetap mewariskan kebiasaan buruknya kepada anak2nya... tak peduli bahwa saingannya adalah anak kecil....

Pelajaran yang mungkin bisa saya jelaskan ke anak saya:
"That's a real life in small version my son. You have to preare, and will face the MUCH BIGGER and UGLY ONE. You have to be ready and try correct it a little bit with your good habit. Be a good example for them, DO NOT Follow them".

You can do it My Son.

April 5, 2008.

Info Tambahan - Photo2 bisa lihat di blog lain tentang topik ini:
http://namakuari.multiply.com/photos/album/3/Taman_Lalu_Lintas_Cibubur

Tuesday, April 01, 2008

Perhitungan Pajak Pendapatan

Buat yang pendapatan gajinya Gross, kadang bingung khan dan sering bertanya-tanya "Pendapatan saya bersihnya berapa ya sebulan, setelah dipotong pajak dan Jamsostek?"

Nah, saya coba buat hitung-hitungannya.
Anda tinggal memasukan pendapatan kotor perbulan anda, hasilnya bisa dilihat langsung.



Berhubung saya bukan orang finance, jadi perhitungan hanya untuk pendapatan yang full 1 tahun / 12 bulan ya....

Bisa di akses disini:

http://www.drivehq.com/folder/s3719196.aspx

Kalau berminat kasih Donasi atas "jerih payah" saya, silakan sumbangkan ke rekening Dompet Dhuafa, Rumah Zakat atau lembaga-lembaga Zakat lainnya, dan konfirmasikan di kolom "Comments"